KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,dimana telah memberikan
anugrah dan rahmatnya dalam mengerjakan makalah “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
tentang BIMBINGAN KONSELING UNTUK OPTIMASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. Makalah
ini disusun untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang bimbingan
konseling untuk optimasi perkembangan peserta didik agar peserta didik lebih
maju, menjadi diri sendiri dan mandiri.
Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada kerabat dekat kami dan
pihak-pihak lain yang turut memberikan dukungan dan bimbingan dalam
menyelesaikan makalah ini.
semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.kami menyadari bahwa makalah kami ini belum begitu sempurna maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman,para dosen dan pihak lain demi kesempurnaan makalah kami ini.semoga makalah kami ini bermanfaat bagi kita semua.
semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.kami menyadari bahwa makalah kami ini belum begitu sempurna maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman,para dosen dan pihak lain demi kesempurnaan makalah kami ini.semoga makalah kami ini bermanfaat bagi kita semua.
MALANG,15
APRIL
I
MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BIMBINGAN
KONSELING UNTUK OPTIMASI PESERTA DIDIK
Dosen
Pembimbing:ENY NUR AISYAH,S.Pd.i.,M.Pd
0LEH
KAMELIA
NOGO WELAN (110401050032)
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2012
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Bimbingan dan konseling pengembangan seluruh aspek
kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat
perkembangannya, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, baik
sekarang maupun masa yang akan dating. Sehubungan dengan target populasi
layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak terbatas pada individu yang
bermasalah saja, tetapi meliputi seluruh siswa.
Sejalan
dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus membantu
memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin,
sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang.
Layanan
bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari keseluruhan proses
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah,
guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak aspek
dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan
dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.
Untuk
menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia
Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang bermutu yaitu manusia yang sehat
jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengatahuan dan teknologi secara
professional, serta dinamis dan kreatif. Hal ini sesuai dengan visi misi
pendidikan nasional.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1)
Berikan
penjelasan tentang defenisi dari bimbingan dan
konseling dan apa bimbingan konseling itu sendiri?
2)
Apa
saja tujuan dan fungsi dari bimbinga
konseling?
3)
Bagaimana
prinsip-prinsip bimbingan?
4)
Apa perbedaan yang mencolok dari bimbingan dan konseling?
5)
Bagaimana
kunci sukses pelaksanaan dari bimbingan
dan konseling?
6)
Bagaimana
pengembangan kecerdasan emosional?
1.3 TUJUAN MASALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut::
1)
Mengetahui
defenisi dari bimbingan, konseling dan bimbingan konseling
2)
Mengetahui
tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling
3)
Mengetahui
prinsip-prinsip dari bimbingan
4)
Mengetahui
perbedaan bimbingan dengan konseling
5)
Mengetahui
kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling
6)
Bimbingan
pengembangan kecerdasan emosional .
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI BIMBINGAN,KONSELING, DAN BIMBINGAN
KONSELING
Bimbingan
dan Konseling merupakan terjemahan dari ”guidance”.Secara harfiyah istilah
“guidance” dari akar kata “guide” berarti: (1) mengarahkan (to direct), (2)
memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), (4) menyetir (to steer).
Menurut Moh. Surya (dalam Dewa Ketut Sukardi, 2002:20). Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan istilah konseling berasal dari bahasa inggris yaitu “to counsel” yang secara etimologis berarti ”to give advice” atau memberi saran dan nasihat. Homby, 1958 (dalam Hallen, 2005:09).
Menurut Rogers (dalam Hallen A 2005:9), mengatakan bahwa konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Ahmad Juntika Nurihsan, dkk (2005:9), bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik/siswa) yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan sesuai keadaan lingkungan Sekolah Dasar, keluarga,dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.dari keseluruhan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa:
Menurut Moh. Surya (dalam Dewa Ketut Sukardi, 2002:20). Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan istilah konseling berasal dari bahasa inggris yaitu “to counsel” yang secara etimologis berarti ”to give advice” atau memberi saran dan nasihat. Homby, 1958 (dalam Hallen, 2005:09).
Menurut Rogers (dalam Hallen A 2005:9), mengatakan bahwa konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Ahmad Juntika Nurihsan, dkk (2005:9), bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik/siswa) yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan sesuai keadaan lingkungan Sekolah Dasar, keluarga,dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.dari keseluruhan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa:
Bimbingan
merupakan upaya memberi nasihat dan saran dari seseorang atau sekelompok guru
kepada peserta didik.
Konseling
merupakan aktivitas guru atau konselor menginisiasi atau menginspirasi,bahkan
meminta peserta didik menggunakan kemampuan,pemahaman,dan keterampilan yang
memungkinkan mereka mengelolah kehidupannya sendiri,kini,dan di masa depan.jadi
Bimbingan
konseling adalah
Pelayanan Bantuan untuk peserta didik baik individu / kelompok agar mandiri dan
berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi sosial belajar, karier melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang
berlaku.
2.2 TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN
KONSELING
Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai memberi layanan kepada `peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Hallen A (2005:55-58), fungsi-fungsi tersebut adalah:
a.Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri sendiri, orang tua, guru pembimbing, pemahaman tentang lingkungan peserta didik, serta pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas termasuk di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan informasi sosial.
b.Fungsi pencegahan ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang akan timbul, yang akan mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
c.Fungsi pengentasan ; fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya suatu masalah dengan cara yang paling cepat,
tepat, dan cermat.
d.Fungsi pemeliharaan dan pengembangan ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan, dengan demikian dapat diharapkan agar peserta didik dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.
e.Fungsi advokasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka dan upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.
Menurut Ahmad Juntika Nurihsan (2004:14), fungsi bimbingan dan konseling adalah:
a.Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu pengembangan dalam diri siswa.
b.Fungsi penyaluran ; fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk memantapkan kegiatan belajar disekolah seperti memilih jurusan sekolah, jenis sekolah dan lain-lain.
c.Fungsi adaptasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang membantu petugas disekolah, khususnya guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan para peserta didik.
d.Fungsi penyesuaian ; fungsi bimbingan dan konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan dan konseling adalah mencegah masalah yang timbul dan menciptakan kondisi perkembangan seluruh potensi anak secara optimal, baik dalam belajar maupun dalam bergaul dengan lingkungan sehingga anak didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah masing-masing.
3.Tujuan Bimbingan dan Konseling
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu, bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang layanan pribadi dalam keseluruh proses dan kegiatan pendidikan. Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2005:27-28). Tujuan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
a.Tujuan Umum
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b.Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karir. Bimbingan pribadi sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertakwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karir dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Menurut Hallen A, (
2005:53), tujuan bimbingan dan konseling yaitu:
(a) agar peserta didik mengenal kekuatan dan
kelemahan dirinya sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai
modal pengembangan diri lebih lanjut,
(b)
agar peserta didik mengenal lingkungannya secara obyektif baik lingkungan
sosial, ekonomi, dan budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma,
maupun lingkungan fisik dan menerima kondisi lingkungan secara positif,
(c) agar pesrta didik mampu mempertimbangkan
dan mengambil putusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkut bidang
pendidikan, bidang karier, maupun bidang budaya, keluarga, dan masyarakat.
Dari uraian di atas maka bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa, agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.
Dari uraian di atas maka bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa, agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.
2.3
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN
Prinsip-Prinsip bimbingan dan
konseling ialah : pelaksanaan layanan yang diungkapkan Oleh Prayetno dkk
(2002;3) bahwa prinsip bimbingan dan konseling adalah :
a. Prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan sasaran layanan.
1. Bimbingan dan konseling melayani
semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status
sosial ekonomi.
2. Bimbingan dan konseling berurusan
dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
3. Memperhatikan sepenuhnya tahap an
berbagai aspek perkembangan individu.
4. Memberikan perhatian utama kepada
perbedaan individu yang menyediakan orientasi pokok pelayanannya.
b. Prinsip berkenaan dengan individu
1. Hal-hal yang menyangkut pengaruh
kondisi mental/ fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah dan di
sekolah seta kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan.
2. Kesenjangan sosial ekonomi dan
kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya
menjadi perhatian utama.
c. Prinsip berkenaan dengan program
layanan
1. Merupakan bagian integral ari
upaya pendidikan dan pengembangan individu.
2. program harus fleksibel
disesuaikan dengan kebutuhan individu.
3. disusun dengan cara berkelanjutan
dari jenjang pendidikan yang terendah sapai dengan jenjang pendidikan yang
tertinggi.
4. Terhadap isi dan pelaksanaan
program perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah.
d. Prinsip berkenaan dengan tujuan
pelaksanaan pelayanan
1. Diarahkan untuk pengembangan
individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi
permasalahan.
2. Keputusan yang diambil dan akan
dilakukan oleh individu atas kemauan sendiri.
3. Permasalahan individu harus
ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
4. Bekerjasama antara guru dan orang
tua anak menentukan hasil pelayanan.
5. Pengembangan program pelayanan ditempuh melalui pemanfaatan yang
maksimal dan penilaian terhadap individu yang terlibat.
|
FUNGSI
ATAU KEGIATAN BIMBINGAN
|
FUNGSI
ATAU KEGIATAN KONSELING
|
Layanan masuk studi/melanjutkan studi
|
·
Orientasi
·
Pendaftaran
·
Pilihan
program
·
Familiars
dengan situs-situs penting dan lokasi di sekolah seperti
perpustakaan,kafetaria,pusat kesehatan,dan lain-lain.
|
·
Pemahaman diri
·
Konseling
individu
·
Memahami orang
lain,termasuk guru dan dimensi kelembagaan lainya,
·
Konseling
kelompok dalam
Tiga bidang:akademik,
social,dan karir pribadi
|
Layanan proses
pembelajaran
|
·
Peningkatan
belajar efektif
·
Penggunaan
intensif dan pencarian bahan pustaka
·
Perubahan/inovasi
pembelajaran
·
Strategi
menjaga stabilitas akademis,sosial,dan lain-lain
·
Pelaksanaan ujian
·
Analisis
perilaku belajar dan lain-lain.
|
·
hubungan
antara program/seleksi program masa depan
·
konseling
akademik dalam berbagai bentuk
·
stabilitas
hubungan antar pribadi
·
etika
pemeriksaan
|
Layanan persiapan lulus
|
·
mencari
pekerjaaan
·
menulis
aplikasi dan mengumpulkan informasi tentang informasi
·
keterampilan
wawancara pekerjaan
·
orientasi keluar
·
langkah dan
tahap dalam mendapatkan klearen,dan lain-lain.
|
·
Hidup sebagai
lulusan baru
·
Realitas dunia
kerja
·
Frustasi
mencari pekerjaan
·
Menghadapi pasar tenaga kerja;alternatif
penawaran besar gaji,dan lain-lain.
|
2.5 KUNCI SUKSES
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Menurut
Noah H.Kersey ada 4 kunci sukses yaitu :
a) Kerelaan
Dimana banyak peserta
didik yang membutuhkan konseling, baik datang sendiri maupun sengaja
dipanggil.namun hal itu tida ada
manfaatnya,kecuali peserta didik secara rela ingin melakukan perubahan dalam
hidup mereka.kerelaan itu pun harus ada pada diri konselor.kerelaan member dan
menerima konseling berarti seperempat jalan menuju sukses telah selesai.
b) Motivasi
Dimana beberap peserta
didik dituntut dan berkemauan kuat membuat perubahan dalam hidup sekaligus
memiliki dorongan atau energi untuk benar-benar melakukannya.peserta didik akan
memulai proses tersebut dengan mencari terapi dan mereka akan menyatakan
keinginan melakukan perubahan,sekaligus
membuat upaya yang diperlukan untuk benar-benar melaksanakan proses
itu.konselor pun harus memiliki motivasi kuat untuk membangun kemauan peserta
didik keluar dari persoalan akademik dan sosialnya,khususnya bagi mereka yang
telah sampai pada titk kritis yang terdalam.ketika seorang memiliki kemauaan
baik dalam meningkatkan dan memotivasi diri untuk melakukannya,mereka telah
mencapai setengah dari apa yang diperlukan untuk berhasil dalam proses
konseling.
c) Komitmen
Proses konseling
memerlukan komitmen dan kesabaran,frasa dari waktu ke waktu sebagai bagian dari
formula ini sangat penting untuk proses belajar dan diperlukan karena perubahan
yang nyata dan berkelanjutan jarang terjadi secara instan.kunci keberasilan
dalam konseling,atau dalam setiap tugas kehidupan.
selain memiliki
keinginan dan motivasi untuk beradaptasi atau belajar adalah untuk tetap
melakukan program terapi dan menyadari bahwa masalah interpersonal berkembang
selama bertahun-tahun dan akan membutuhkan waktu untuk mengatasinya.jika
seseorang memiliki atau mengembangkan atribut-atribut ini dalam tahap awal
konseling,ia akan tiba pada tiga perempat dalam perjalanan menuju sukses
d)
Keyakinan
Dimana
hal ini merupakan titik final dan langkah yang paling kritis dalam menciptakan
keberhasilan.jika sesorang tidak percaya diri atas apa yang mereka
lakukan,menjadi hampir tidak mungkin menyelesaikan setiap persoalan atau
tugas.dengan kata lain,semakin seseorang percaya pada sesuatu,semakin ia
meningkatkan kesempatan untuk sukses.konsep kepercayaan dalam diri sendiri atau keyakinan dalam suatu proses yang tampak
sederhana dan kita biasanya dapat setuju akan esensinya,tetapi masih ada
orang-orang yang gagal karena mereka tidak memiliki keyakinan untuk mencapai
tujuan.
2.6
BIMBINGAN PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Salah
satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan emosional
peserta didik .bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan kecerdasan
emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini:
1.
Peserta
didik memiliki daya adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau
berpura-pura.
2.
Peserta
didik memiliki toleransi terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan
masyarakat.
3.
Peserta
didik memiliki toleransi terhadap aneka kekecewaan.
4.
Peserta
didik mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai pertengkaran.
5.
Peserta
didik memiliki kemampuan menahan diri atau menunda nafsu amarah amarah sehingga
tidak menjadi agresif
6.
Peserta
didik mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri,orang tua,keluarga,dan
masyarakat di sekelilingnya
7.
Peserta
didik mempunyai pandangan positif terhadap guru dan komunitas sekolah.
8.
Peserta
didik mampu mengurangi ekspresi verbal
yang akan menjatuhkan atau merendahkan martabat orang lain.
9.
Peserta
didik mampu meningkatkan hubungan
pribadi dengan individu lain atau teman-temannya.
Ada beberapa ciri atau
karakteristik individu yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi dan
memuaskan yaitu:
1. Peserta
didik mampu memotivasi diri,memiliki “kebebasan”.dan percaya akan diri sendiri
2. Peserta
didik yang mampu menunda reaksi atas suatu perasaan yang bersifat negative.
3. Peserta
didik mampu menyelesaikan tugas-tugas,baik akademik maupun sosial,secara memuaskan dalam takaran
pribadi dan sosial.
4. Peserta
didik mampu secara iklas mengawalpekerjaan dan tetap tabah menyelesaikan sampai akhir,meski dalam
suasana yang sulit dilakukan
5. Peserta
didik mampu menerjemahkan,mentafsirkan,atau melahirkan pemikiran menjadi satu tindakan yang efektif dan
bersesuaian dengan keadaan kontekstualnya.
6. Peserta
didik yang mengetahui dan mampu menggunakan kemampuannya secara optimum,tanpa harus mengalami stress
berat,atau tekanan psikologis yang membahayakan
7. Peserta
didik menjadi berani mengelolah dan menanggung resiko atas tindakannya dan siap menerima kritik
dari orang lain
8. Peserta
didik mau dan terus berusaha mengatasi kelemahan dirinya
9. Peserta
didik mampu menyeimbangkan dimensi pemikiran,kreatif,analitis,dan tindakan praktis.
Oleh karena itu
,bimbingan pengembangan kecerdasan emosional peserta didik dipandang
mencerahkan,jika mampu menyentuh hal-hal seperti berikut ini:
1. Peserta
didik memiliki empati yaitu memahami orang lain secara mendalam
2. Peserta
didik mampu mengungkapkan dan memahami perasaan diri sendiri dan orang lain
3. Peserta
didik mampu mengendalikan amarah.
4. Peserta
didik memiliki kemandirian yaitu berdikari.
5. Peserta
didik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri.
6. Peserta
didik memiliki daya disukai oleh orang lain
7. Peserta
didik kemampuan untuk memecahkan atau menghilangkan masalah yang timbul akibat iteraksinya dengan lingkungan
sekitar
8. Peserta
didik memiliki semangat kesetiakawanan
9. Peserta
didik mampu tampil dengan kemarahanyang wajar
10. Peserta
didik memiliki sikap hormat –menghormati antarsesama.
BAB 111 PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
BIMBINGAN
KONSELING
Adalah Pelayanan
bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang
secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.
TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Membantu
memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
1.Fungsi Pemahaman
2.Fungsi
Pencegahan
3.Fungsi
Pengentasan
4.Fungsi
Pemeliharaan dan Pengembangan
5.Fungsi Advokasi
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Prinsip yang berkenaan
dengan sasaran layanan
2. Prinsip berkenaan
dengan permasalahan individu
3. Prinsip berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip
berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
Sedangkan kunci sukses pelaksanaan
bimbingan dan konseling adalah kerelaan,motivasi,komitmen dan keyakinan.
Salah
satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan emosional
peserta didik .bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan kecerdasan
emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini: memiliki daya
adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau berpura-pura, toleransi
terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat, memiliki toleransi
terhadap aneka kekecewaan dan mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai
pertengkaran.
3.2 SARAN
Sebaiknya memberikan bimbingan konseling di berikan kepada siswa sejak sd
supaya dia bisa lebih mandiri dan menjadi siawa yang baik agar di kemudian hari
apabila dia sudah di tingkat yang lebih tinggi seperti smp,sma,dan perguruan
tinggi dia bisa membedakan mana yang
baik dan buruk dan menjadi siwa yang teladan,mandiri,dan bisa membanggakan
bangsa indonesia.
Sebaiknya bimbingan dan konseling lebih di tegaskan supaya mental anak-anak
tidak rusak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://Drs.Akur
sudianto widyaiswara PPPG Keguruan Jakarta.com
(bimbingan
konseling)
http://a’dzjio.com
(problematika BK di sekolah dalam layanan pemberian informasi baik secara
individual maupun kelompok.
http:// ajo assifarish.com (prinsip
dan asas bimbingan dan konseling)
http:// Agus_Suhani.com(peranan
bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa)
http:// Eko Susanto
.com (Program Bimbingan Konseling)