Senin, 30 April 2012

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING UNTUK OPTIMASI PESERTA DIDIK


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,dimana telah memberikan anugrah dan rahmatnya dalam mengerjakan makalah “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK tentang BIMBINGAN KONSELING UNTUK OPTIMASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. Makalah ini disusun untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang bimbingan konseling untuk optimasi perkembangan peserta didik agar peserta didik lebih maju, menjadi diri sendiri dan mandiri.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada kerabat dekat kami dan pihak-pihak lain yang turut memberikan dukungan dan bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini.
  semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua  khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.kami menyadari bahwa makalah kami ini belum begitu sempurna maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman,para dosen dan pihak lain demi kesempurnaan makalah kami ini.semoga makalah kami ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                      MALANG,15 APRIL




I


MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BIMBINGAN KONSELING UNTUK OPTIMASI PESERTA DIDIK
Dosen Pembimbing:ENY NUR AISYAH,S.Pd.i.,M.Pd

0LEH
KAMELIA NOGO WELAN (110401050032)




JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2012


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

        Bimbingan dan konseling pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat perkembangannya, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, baik sekarang maupun masa yang akan dating. Sehubungan dengan target populasi layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak terbatas pada individu yang bermasalah saja, tetapi meliputi seluruh siswa.
      Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang.
      Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak aspek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.
      Untuk menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang bermutu yaitu manusia yang sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengatahuan dan teknologi secara professional, serta dinamis dan kreatif. Hal ini sesuai dengan visi misi pendidikan nasional.










1.2  RUMUSAN MASALAH
1)      Berikan penjelasan tentang defenisi dari bimbingan dan  konseling dan apa bimbingan konseling itu sendiri?
2)      Apa saja  tujuan dan fungsi dari bimbinga konseling?
3)      Bagaimana prinsip-prinsip bimbingan?
4)       Apa perbedaan yang mencolok  dari bimbingan dan konseling?
5)      Bagaimana kunci sukses pelaksanaan dari  bimbingan dan konseling?
6)      Bagaimana pengembangan kecerdasan emosional?


1.3  TUJUAN MASALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah  sebagai berikut::
1)   Mengetahui defenisi dari bimbingan, konseling dan bimbingan konseling
2)   Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling
3)   Mengetahui prinsip-prinsip dari bimbingan
4)   Mengetahui perbedaan bimbingan dengan konseling
5)   Mengetahui kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling
6)   Bimbingan pengembangan kecerdasan emosional .












BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI BIMBINGAN,KONSELING, DAN BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari ”guidance”.Secara harfiyah istilah “guidance” dari akar kata “guide” berarti: (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), (4) menyetir (to steer).
Menurut Moh. Surya (dalam Dewa Ketut Sukardi, 2002:20). Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan istilah konseling berasal dari bahasa inggris yaitu “to counsel” yang secara etimologis berarti ”to give advice” atau memberi saran dan nasihat. Homby, 1958 (dalam Hallen, 2005:09).
Menurut Rogers (dalam Hallen A 2005:9), mengatakan bahwa konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Ahmad Juntika Nurihsan, dkk (2005:9), bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik/siswa) yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan sesuai keadaan lingkungan Sekolah Dasar, keluarga,dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.dari keseluruhan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa:
*      Bimbingan merupakan upaya memberi nasihat dan saran dari seseorang atau sekelompok guru kepada peserta didik.




*      Konseling merupakan aktivitas guru atau konselor menginisiasi atau menginspirasi,bahkan meminta peserta didik menggunakan kemampuan,pemahaman,dan keterampilan yang memungkinkan mereka mengelolah kehidupannya sendiri,kini,dan di masa depan.jadi
*      Bimbingan konseling adalah Pelayanan Bantuan untuk peserta didik baik individu / kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi sosial belajar, karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

2.2 TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai memberi layanan kepada                 `peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Hallen A (2005:55-58), fungsi-fungsi tersebut adalah:
a.Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan        pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan   pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri sendiri, orang tua, guru       pembimbing, pemahaman tentang lingkungan peserta didik, serta pemahaman tentang       lingkungan yang lebih luas termasuk di dalamnya informasi pendidikan,       jabatan/pekerjaan dan informasi sosial.
b.Fungsi pencegahan ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan        tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang akan        timbul, yang akan mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.





c.Fungsi pengentasan ; fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya suatu masalah dengan cara yang paling cepat,
      tepat, dan cermat.
d.Fungsi pemeliharaan dan pengembangan ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan        menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi    positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan        berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga       agar tetap baik dan dimantapkan, dengan demikian dapat diharapkan agar peserta didik      dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.
e.Fungsi advokasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengasilkan teradvokasi       atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka dan upaya pengembangan seluruh          potensi secara optimal.
      Menurut Ahmad Juntika Nurihsan (2004:14), fungsi bimbingan dan konseling adalah:
a.Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan        pemahaman tentang sesuatu pengembangan dalam diri siswa.
b.Fungsi penyaluran ; fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk            memantapkan kegiatan belajar disekolah seperti memilih jurusan sekolah, jenis sekolah         dan lain-lain.
c.Fungsi adaptasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang membantu petugas disekolah,        khususnya guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat,    kemampuan, dan kebutuhan para peserta didik.
d.Fungsi penyesuaian ; fungsi bimbingan dan konseling dalam rangka membantu siswa         untuk memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam             perkembangannya.






     Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan dan konseling           adalah mencegah masalah yang timbul dan menciptakan kondisi perkembangan seluruh           potensi anak secara optimal, baik dalam belajar maupun dalam bergaul dengan lingkungan sehingga anak didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah    masing-masing.
3.Tujuan Bimbingan dan Konseling
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu, bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang layanan pribadi dalam keseluruh proses dan kegiatan pendidikan. Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2005:27-28). Tujuan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
     a.Tujuan Umum
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
     b.Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karir. Bimbingan pribadi sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertakwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karir dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.







Menurut Hallen A, ( 2005:53), tujuan bimbingan dan konseling yaitu:
 (a) agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut,
(b) agar peserta didik mengenal lingkungannya secara obyektif baik lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima kondisi lingkungan secara positif,
 (c) agar pesrta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil putusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier, maupun bidang budaya, keluarga, dan masyarakat.
Dari uraian di atas maka bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa, agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.

2.3 PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN
Prinsip-Prinsip bimbingan dan konseling ialah : pelaksanaan layanan yang diungkapkan Oleh Prayetno dkk (2002;3) bahwa prinsip bimbingan dan konseling adalah :
a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan.
1. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
2. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
3. Memperhatikan sepenuhnya tahap an berbagai aspek perkembangan individu.
4. Memberikan perhatian utama kepada perbedaan individu yang menyediakan orientasi pokok pelayanannya.

b. Prinsip berkenaan dengan individu
1. Hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/ fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah dan di sekolah seta kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan.
2. Kesenjangan sosial ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama.
c. Prinsip berkenaan dengan program layanan
1. Merupakan bagian integral ari upaya pendidikan dan pengembangan individu.
2. program harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu.
3. disusun dengan cara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sapai dengan jenjang pendidikan yang tertinggi.
4. Terhadap isi dan pelaksanaan program perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah.
d. Prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
1. Diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.
2. Keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu atas kemauan sendiri.
3. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
4. Bekerjasama antara guru dan orang tua anak menentukan hasil pelayanan.
5. Pengembangan program pelayanan ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dan penilaian terhadap individu yang terlibat.

2.4 PERBEDAAN  BIMBINGAN  DENGAN KONSELING

FUNGSI ATAU KEGIATAN BIMBINGAN

FUNGSI ATAU KEGIATAN KONSELING

Layanan masuk studi/melanjutkan studi

·         Orientasi
·         Pendaftaran
·         Pilihan program
·         Familiars dengan situs-situs penting dan lokasi di sekolah seperti perpustakaan,kafetaria,pusat kesehatan,dan lain-lain.
·         Pemahaman diri
·         Konseling individu
·         Memahami orang lain,termasuk guru dan dimensi kelembagaan lainya,
·         Konseling kelompok dalam
Tiga bidang:akademik, social,dan karir pribadi

Layanan  proses  pembelajaran

·         Peningkatan belajar efektif
·         Penggunaan intensif dan pencarian bahan pustaka
·         Perubahan/inovasi pembelajaran
·         Strategi menjaga stabilitas akademis,sosial,dan lain-lain
·         Pelaksanaan ujian
·         Analisis perilaku belajar dan lain-lain.
·         hubungan antara program/seleksi program masa depan
·         konseling akademik dalam berbagai bentuk
·         stabilitas hubungan antar pribadi
·         etika pemeriksaan

Layanan persiapan lulus
·         mencari pekerjaaan
·         menulis aplikasi dan mengumpulkan informasi tentang informasi
·         keterampilan wawancara pekerjaan
·         orientasi  keluar
·         langkah dan tahap dalam mendapatkan klearen,dan lain-lain.
·         Hidup sebagai lulusan baru
·         Realitas dunia kerja
·         Frustasi mencari pekerjaan
·         Menghadapi  pasar tenaga kerja;alternatif penawaran  besar gaji,dan lain-lain.

2.5 KUNCI SUKSES PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Menurut Noah H.Kersey ada 4 kunci sukses yaitu :
a)   Kerelaan
Dimana banyak peserta didik yang membutuhkan konseling, baik datang sendiri maupun sengaja dipanggil.namun hal itu  tida ada manfaatnya,kecuali peserta didik secara rela ingin melakukan perubahan dalam hidup mereka.kerelaan itu pun harus ada pada diri konselor.kerelaan member dan menerima konseling berarti seperempat jalan menuju sukses telah selesai.
b)   Motivasi
Dimana beberap peserta didik dituntut dan berkemauan kuat membuat perubahan dalam hidup sekaligus memiliki dorongan atau energi untuk benar-benar melakukannya.peserta didik akan memulai proses tersebut dengan mencari terapi dan mereka akan menyatakan keinginan  melakukan perubahan,sekaligus membuat upaya yang diperlukan untuk benar-benar melaksanakan proses itu.konselor pun harus memiliki motivasi kuat untuk membangun kemauan peserta didik keluar dari persoalan akademik dan sosialnya,khususnya bagi mereka yang telah sampai pada titk kritis yang terdalam.ketika seorang memiliki kemauaan baik dalam meningkatkan dan memotivasi diri untuk melakukannya,mereka telah mencapai setengah dari apa yang diperlukan untuk berhasil dalam proses konseling.
c)   Komitmen
Proses konseling memerlukan komitmen dan kesabaran,frasa dari waktu ke waktu sebagai bagian dari formula ini sangat penting untuk proses belajar dan diperlukan karena perubahan yang nyata dan berkelanjutan jarang terjadi secara instan.kunci keberasilan dalam konseling,atau dalam setiap tugas kehidupan.




selain memiliki keinginan dan motivasi untuk beradaptasi atau belajar adalah untuk tetap melakukan program terapi dan menyadari bahwa masalah interpersonal berkembang selama bertahun-tahun dan akan membutuhkan waktu untuk mengatasinya.jika seseorang memiliki atau mengembangkan atribut-atribut ini dalam tahap awal konseling,ia akan tiba pada tiga perempat dalam perjalanan menuju sukses
d)     Keyakinan
Dimana hal ini merupakan titik final dan langkah yang paling kritis dalam menciptakan keberhasilan.jika sesorang tidak percaya diri atas apa yang mereka lakukan,menjadi hampir tidak mungkin menyelesaikan setiap persoalan atau tugas.dengan kata lain,semakin seseorang percaya pada sesuatu,semakin ia meningkatkan kesempatan untuk sukses.konsep kepercayaan dalam diri sendiri  atau keyakinan dalam suatu proses yang tampak sederhana dan kita biasanya dapat setuju akan esensinya,tetapi masih ada orang-orang yang gagal karena mereka tidak memiliki keyakinan untuk mencapai tujuan.

2.6 BIMBINGAN PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Salah satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan emosional peserta didik .bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan kecerdasan emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini:
1.   Peserta didik memiliki daya adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau berpura-pura.
2.   Peserta didik memiliki toleransi terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat.
3.   Peserta didik memiliki toleransi terhadap aneka kekecewaan.
4.   Peserta didik mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai pertengkaran.
5.   Peserta didik memiliki kemampuan menahan diri atau menunda nafsu amarah amarah sehingga tidak menjadi agresif
6.   Peserta didik mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri,orang tua,keluarga,dan masyarakat di sekelilingnya




7.   Peserta didik mempunyai pandangan positif terhadap guru dan komunitas sekolah.
8.   Peserta didik mampu mengurangi  ekspresi verbal yang akan menjatuhkan atau merendahkan martabat orang lain.
9.   Peserta didik mampu meningkatkan  hubungan pribadi dengan individu lain atau teman-temannya.
Ada beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi dan memuaskan yaitu:
1.      Peserta didik mampu memotivasi diri,memiliki “kebebasan”.dan percaya akan diri sendiri
2.      Peserta didik yang mampu menunda reaksi atas suatu perasaan yang bersifat          negative.
3.      Peserta didik mampu menyelesaikan tugas-tugas,baik akademik maupun     sosial,secara memuaskan dalam takaran pribadi dan sosial.
4.      Peserta didik mampu secara iklas mengawalpekerjaan dan tetap tabah         menyelesaikan sampai akhir,meski dalam suasana yang sulit dilakukan
5.      Peserta didik mampu menerjemahkan,mentafsirkan,atau melahirkan pemikiran        menjadi satu tindakan yang efektif dan bersesuaian dengan keadaan kontekstualnya.
6.      Peserta didik yang mengetahui dan mampu menggunakan kemampuannya secara   optimum,tanpa harus mengalami stress berat,atau tekanan psikologis yang          membahayakan
7.      Peserta didik menjadi berani mengelolah dan menanggung resiko atas         tindakannya dan siap menerima kritik dari orang lain
8.      Peserta didik mau dan terus berusaha mengatasi kelemahan dirinya
9.      Peserta didik mampu menyeimbangkan dimensi pemikiran,kreatif,analitis,dan        tindakan praktis.




Oleh karena itu ,bimbingan pengembangan kecerdasan emosional peserta didik dipandang mencerahkan,jika mampu menyentuh hal-hal seperti berikut ini:
1.      Peserta didik memiliki empati yaitu memahami orang lain secara mendalam
2.      Peserta didik mampu mengungkapkan dan memahami perasaan diri sendiri dan      orang lain
3.      Peserta didik mampu mengendalikan amarah.
4.      Peserta didik memiliki kemandirian yaitu berdikari.
5.      Peserta didik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri.
6.      Peserta didik memiliki daya disukai oleh orang lain
7.      Peserta didik kemampuan untuk memecahkan atau menghilangkan masalah yang   timbul akibat iteraksinya dengan lingkungan sekitar
8.      Peserta didik memiliki semangat kesetiakawanan
9.      Peserta didik mampu tampil dengan kemarahanyang wajar
10.  Peserta didik memiliki sikap hormat –menghormati antarsesama.



























BAB 111 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
*      BIMBINGAN  KONSELING
Adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.
*      TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
*      FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
1.Fungsi Pemahaman
2.Fungsi Pencegahan
3.Fungsi Pengentasan
4.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
5.Fungsi Advokasi
*      PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan
2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
 3. Prinsip berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
Sedangkan kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah kerelaan,motivasi,komitmen dan keyakinan.
Salah satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan emosional peserta didik .bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan kecerdasan emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini: memiliki daya adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau berpura-pura, toleransi terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat, memiliki toleransi terhadap aneka kekecewaan dan mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai pertengkaran.









3.2 SARAN
*      Sebaiknya memberikan bimbingan konseling di berikan kepada siswa sejak sd supaya dia bisa lebih mandiri dan menjadi siawa yang baik agar di kemudian hari apabila dia sudah di tingkat yang lebih tinggi seperti smp,sma,dan perguruan tinggi  dia bisa membedakan mana yang baik dan buruk dan menjadi siwa yang teladan,mandiri,dan bisa membanggakan bangsa indonesia.
*      Sebaiknya bimbingan dan konseling lebih di tegaskan supaya mental anak-anak tidak rusak.



























DAFTAR PUSTAKA
*      http://Drs.Akur sudianto widyaiswara PPPG Keguruan Jakarta.com
(bimbingan konseling)
*      http://a’dzjio.com (problematika BK di sekolah dalam layanan pemberian informasi baik secara individual maupun kelompok.
*      http://  ajo assifarish.com (prinsip dan asas bimbingan dan konseling)
*      http:// Agus_Suhani.com(peranan bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa)
*      http:// Eko Susanto .com (Program Bimbingan Konseling)